-->

Jenis dan Fungsi Alat Bantu Pernapasan

Alat bantu pernapasan digunakan oleh seseorang yang menderita masalah pada pernapasan agar dapat kembali bernapas dengan normal. Selain karena masalah kesehatan pernapasan, alat bantu ini juga digunakan oleh seseorang yang sedang sakit dengan masalah serupa namun tidak kronis.

Agar mengetahui informasi lebih lanjut, simak ulasan berikut ini. Seseorang yang menderita gangguan medis di pernapasan akan diberikan alat bantu pernapasan sesuai dengan instruksi dari dokter. Perlu diketahui kapan alat ini digunakan dan dilepas.

Hal ini karena penggunaan alat tersebut berbeda – beda mulai dari yang seharian penuh dan dalam waktu tertentu. 

alat bantu pernapasan

Sejarah Alat Bantu Pernafasan

Bagi dokter, menggunakan ventilator adalah tindakan ekstrim, digunakan ketika paru-paru pasien tidak dapat memasok oksigen yang cukup seorang diri. Ventilator juga dapat memberikan waktu bagi tubuh pasien untuk beristirahat saat sulit bernapas, dan memungkinkan dokter untuk lebih mudah mengeluarkan sekresi paru-paru atau memberikan obat langsung ke sistem pernapasan.

Banyak versi awal ventilator mengandalkan prinsip tekanan negatif ini. Pada akhir abad ke-19, seorang dokter Wina mengembangkan kotak resusitasi bayi, yang kabarnya berhasil digunakan. Penemu terkenal Alexander Graham Bell bahkan memecahkan masalah pernapasan buatan, mengembangkan "jaket vakum" dengan beberapa catatan keberhasilan yang menggembirakan.

Salah satu perangkat ventilasi yang paling banyak digunakan pada awal abad ke-20, paru-paru besi, juga menggunakan teknik tekanan negatif. Dikembangkan pada tahun 1920-an, paru-paru besi menjadi perawatan ICU untuk anak-anak yang menderita polio, penyakit virus yang dapat menyebabkan kelumpuhan yang mengancam jiwa, termasuk otot pernapasan.

Sebelum vaksin hampir memberantas penyakit ini di negara-negara industri pada akhir 1950-an, epidemi polio merupakan teror hampir setiap tahun, menyerang ribuan korban, terutama anak-anak. Pada tahun 1952 saja, lebih dari 3.000 anak meninggal akibat virus tersebut. Paru-paru besi, yang bekerja dengan mengubah tekanan di dalam wadah kedap udara, melebarkan dan mengecilkan dada, serta menarik udara masuk dan keluar paru-paru, menjadi penemuan penting saat itu walaupun jumlahnya masih sangat sedikit.

alat bantu pernapasan

Yang Membutuhkan Alat Bantu Pernapasan

Alat bantu pernapasan digunakan oleh sebagian orang yang mempunyai masalah pernapasan. Beberapa kondisi ini seperti asma, kanker paru-paru, bronkitis kronis, gagal kongestif, penyakit paru obstruktif kronis, sleep apnea, fibrosis paru, pneumonia, emfisema dan fibrosis kistik.

Jenis dan Fungsi Alat Bantu Pernapasan

Alat bantu pernapasan dibagi dalam beberapa jenis dengan berbagai fungsi masing -masing. Berikut ini adalah jenis dan fungsi dari alat bantu pernapasan.

Liquid oxygen tank

Alat bantu pernapasan jenis ini berbentuk tabung yang hampir mirip dengan termos namun menyimpan oxygen dengan bentuk cairan atau liquid. Alat bantu pernapasan ini akan sering dijumpai pada ruang ICU rumah sakit.

Tangki oksigen yang berisis cairan ini akan menjadi gas sehingga bisa dihirup oleh pasien. Muatan satu wadah sekitar 45 kg oksigen dan perlu di sisi setiap minggu.

CPAP machine

Alat bantu pernapasan jenis ini dapat mengeluarkan oksigen melalui selang kedalam masker yang menutupi hidup. Alat bantu pernapasan jenis mesin CAP biasanya digunakan oleh penderita sleep apnea atau masalah kesehatan pernapasan lainnya.

Nebulizer

Nebulizer adalah jenis alat bantu pernapasan yang digunakan oleh penderita asma. Alat ini bantu pernapasan ini akan mengubah obat cair menjadi aerosol agar dapat dihirup dan langsung masuk ke paru – paru agar peradangan segera teratasi.

Alat ini terdiri dari komponen yang bisa mengubah cairan menjadi aerosol serta masker sehingga obat akan dihantarkan dalam bentuk partikel aerosol.

Oximetry meters

Alat ini sebenarnya tidak masuk sebagai salah satu alat bantu pernapasan. Namun berguna dalam hal mengetahui kadar oksigen dari darah. Alat ini biasanya dipasang di ujung jari atau pergelangan tangan dan secara hitungan detik akan membaca detak jantung serta saturasi kadar oksigen.

Saat ini dengan perkembangan teknologi, alat ini mulai disinkronisasi oleh teknologi kesehatan lainnya. Dengan bantuan alat ini dokter dapat mengetahui apakah pasien butuh alat bantu pernapasan atau tidak.

Ventilator 

alat bantu pernapasan

Alat bantu pernapasan ini bekerja dengan cara meniru gerakan napas pasien. Alat ini bisa mempertahankan ventilasi serta pemberian oksigen ke dalam tubuh karena mempunyai tekanan positif dan negatif. Ventilator menjadi alat bantu pernapasan yang cukup sering ditemukan pada ruang ICU.

Biasanya alat ini digunakan untuk menopang pasien yang memiliki kegagalan sistem pernapasan dan gangguan berat di area pernapasan lainnya.

Konsentrator oksigen portable

Alat bantu pernapasan ini berbentuk portable sehingga bisa dibawa kemana saja. Alat ini berfungsi untuk mengubah udara di sekitar menjadi oksigen. Selain berfungsi sebagai alat bantu pernapasan, alat ini juga bisa digunakan bersamaan dengan daya listrik atau dalam versi tenaga baterai.

Compressed oxygen gas tank

Alat bantu pernapasan ini hampir mirip dengan liquid oxygen tank namun umumnya jarang digunakan. Alat ini bekerja dengan cara mengompres oksigen dengan tekanan yang cukup tinggi di dalam silinder metal atau tabung. Alat ini cukup berat sehingga sulit untuk dipindahkah.

BiPAP machine

Alat bantu pernapasan model ini merupakan ventilator yang akan menghasilkan dua level tekanan positif berbeda dari udara. Alat ini akan bekerja untuk menghasilkan udara saat menarik dan menghembuskan napas.

Hampir sama dengan CPAP, mode omo disarankan untuk digunakan oleh pengidap sleep apnea atau gejala henti napas semenatara saat mode tidur. Metode kerja alat ini sesuai dengan tekanan sehingga bisa mencegah tersumbatnya jalan pernapasan.

Hal – hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan

Alat Bantu Pernapasan Oksigen merupakan gas yang aman dalam tubuh namun penggunaan mandiri alat bantu pernapasan dapat berbahaya karena tidak adanya pengetahuan secara mendalam.

Perlu supervisi atau tenaga medis yang membantu penggunaan alat bantu pernapasan pada seseorang. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum menggunakan alat bantu pernapasan.
  • Berjarak 2 meter dari barang yang menghasilkan panas atau api seperti kompor.
  • Tidak merokok di dekat alat bantu pernapasan karena bisa saja terbakar.
  • Posisi kontainer oksigen harus tetap tegak sehingga perlu dipastikan setiap hari.
  • Jangan menggunakan bahan yang mudah terbakar di dekat alat bantu pernapasan seperti thinner, pembersih dan spray aerosol.
  • Selalu siaga alat pemadam kebakaran di dekat tempat alat bantu pernapasan. Demikian ulasan singkat mengenai alat bantu pernapasan, jenis dan hal – hal yang perlu dilakukan saat akan menggunakannya. 
Semoga artikel ini membantu dan menambah wawasan pembaca.
LihatTutupKomentar