-->

Fungsi, Jenis dan Bagian-bagian Mikroskop Binokuler

Mikroskop binokuler digunakan untuk meneliti benda-benda yang tidak dapat dilihat langsung oleh mata, seperti bagian dalam sel tumbuhan atau hewan. 

Jenis mikroskop cahaya ini memiliki dua lensa, yaitu lensa objektif dan okuler yang memberikan efek tiga dimensi terhadap objek penelitian.

Sejarah Mikroskop Binokuler

Mikroskop Binokuler


Seperti yang akan dikatakan oleh siapa pun yang pernah menggunakan mikroskop, jauh lebih nyaman menggunakan mikroskop binokuler daripada mikroskop bermata satu, terutama untuk pengamatan yang memakan waktu lama.

Mikroskop Binokuler berasal dari generasi awal mikroskop, tetapi sampai tahun 1860 ketika teropong Wenham ditemukan, mayoritas masih sulit digunakan, punya kualitas gambar yang buruk, sering memerlukan penyesuaian yang rumit dan juga sangat mahal untuk diproduksi.

Di antara jenis teropong untuk mikroskop, Teropong Wenham masih yang paling populer, mulai dari penemuan awalnya di tahun 1860, dan berlanjut selama bertahun-tahun sesudahnya, hingga kuartal pertama abad ke-20. Bahkan pada tahun 1910, salah satu mikroskop terbaik di dunia, Watson Grand Van Heurck, masih dilengkapi dengan tabung Wenham.

Seperti rancangan awalnya, prisma untuk teropong Wenham hanya cocok untuk daya rendah dan mengakibatkan hilangnya bukaan numerik sebesar 50%. Panjang fokus sependek 1/2 inci hingga 1/4 inci dapat digunakan dengan prisma ini. 

Fungsi Mikroskop Binokuler dalam Kegiatan Ilmiah


 

Mikroskop binokuler secara umum digunakan untuk meneliti objek berukuran kecil, seperti jaringan tumbuhan dan hewan, bakteri, virus, protozoa, atau lainnya. Mikroskop jenis ini dapat menampilkan dengan jelas ukuran, panjang, lebar, dan tinggi objek penelitian.

Sumber energi utama yang digunakan dalam penggunaan mikroskop binokuler adalah cahaya. Namun, ada jenis tertentu yang menggunakan sumber energo lainnya. Biasanya, mikroskop binokuler disambungkan dengan komputer atau proyektor untuk memudahkan presentasi.

Jenis Mikroskop Binokuler yang Sering Digunakan dalam Penelitian

Berikut ini jenis mikroskop yang digunakan oleh para ilmuan dalam kegiatan penelitian.

  • Mikroskop Stereo Binokuler. Objek penelitian yang terlihat pada mikroskop jenis ini adalah tiga dimensi dengan penglihatan stereoskopik, yaitu memerlukan perpaduan image yang ditampilkan oleh mata kanan dan kiri.
  • Mikroskop Cahaya Binokuler. Objek penelitian yang terlihat pada mikroskop ini adalah dua dimensi atau flat.
  • Mikroskop Polarisasi Binokuler. Mikroskop jenis ini dirancang untuk mengamati sayatan tipis pada objek. Mikroskop Polarisasi Binokuler kerap digunakan oleh ahli kristalografi, geologi, mineral, atau kimia.
  • Mikroskop Digital Binokuler. Mikroskop ini merupakan inovasi teknologi yang menggabungkan komputer dengan kamera. Mikroskop Digital Binokuler umumnya digunakan oleh profesional, seperti dokter, ahli biologi, atau farmasi.
  • Mikroskop Listrik Binokuler. Mikroskop ini hanya dapat beroperasi ketika tersambung dengan sumber daya listrik. Objek yang dihasilkan adalah dua dimensi.
  • Mikroskop Elektron Binokuler. Mikroskop ini tidak menggunakan cahaya untuk menangkap objek, melainkan berkas elektron. Ukuran yang ditampilkan terlihat lebih besar dan resolusi yang cukup jelas.


Bagian-bagian Penting pada Mikroskop Binokuler

Berikut ini bagian-bagian mikroskop binokuler yang perlu Kamu tahu sebelum menggunakannya.

Bagian Optik pada Mikroskop Binokuler


 

Mikroskop binokuler terdiri dari beberapa bagian optik yang memiliki peran penting, diantaranya
Lensa Okuler. Terletak di bagian atas mikroskop yang berdekatan dengan mata pengamat. Berfungsi menerima dan membentuk bayangan dari lensa objektif, seperti maya, tegak, dan diperbesar sehingga dapat dilihat oleh pengamat. Terdapat dua lensa okuler pada mikroskop binokuler.

Lensa Objektif

Bagian optik pada mikroskop yang berdekatan langsung dengan objek pengamatan menghasilkan bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar.

Reflektor

Terdapat dua jenis reflektor pada mikroskop, yaitu datar dan cekung. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang dibutuhkan dalam penelitian telah tercukup. Sedangkan cermin cekung digunakan untuk kondisi sebaliknya, yaitu ketika cahaya kurang maksimal.

Kondensor

Berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang telah dikumpulkan dari pantulan cermin sebagai penerangan objek pengamatan.

Bagian Mekanik pada Mikroskop Binokuler

Tujuh komponen mekanik pada mikroskop binokuler dijelaskan berikut ini.

Tabung Mikroskop

Bagian ini disebut dengan tubus berfungsi sebagai penghubung antara lensa okuler dan lensa objektif. Kegunaan lainnya adalah pengatur fokus pada mikroskop.

Makrometer

Berfungsi sebagai penggerak naik atau turun tabung mikroskop dengan cepat.

Mikrometer

Fungsinya sama dengan makrometer, tapi tempo lebih lambat. Dari segi ukuran juga lebih kecil dari makrometer.

Revolver

Tuas penyangga yang berfungsi sebagai pemutar atau pembesar lensa objektif.

Penjepit Objek

Terletak pada meja mikroskop yang berfungsi untuk menjepit objek agar tidak bergerak selama proses pengamatan.

Diafragma

Mekanik yang berfungsi mengatur jumlah cahaya sehingga memudahkan pengamat dalam menentukan fokus. Bagian ini terletak di meja preparat.

Meja Objek

Meja pada mikroskop yang berfungsi sebagai alas untuk meletakkan objek pengamatan.

Lengan Mikroskop

Memudahkan pengamat ketika memindahkan mikroskop tanpa bersentuhan langsung dengan lensa sehingga mengurangi resiko kerusakan.

Kaki Penyangga Putar

Meletakkan mikroskop pada bidang datar, tapi tidak semua model dilengkapi bagian ini.

Sendi Inklinasi

Mengatur derajat kemiringan atau sudut tegak mikroskop untuk memudahkan pengamat dalam meneliti objek.

Cara Menggunakan Mikroskop Binokuler dengan Tepat

Berikut ini panduan menggunakan mikroskop bonukuler untuk meneliti objek dengan tepat.

  • Pastikan mikroskop binokuler sudah terhubung dengan sumber listrik.
  • Tekan tombol "ON" untuk menyalakan lampu, kemudiam atur penerangan sesuai kebutuhan dengan menggeser pengatur cahaya pada mikroskop.
  • Untuk mendapatkan pencahayaan yang terang agar objek terlihat jelas, geser tuas pada diafrgama dari "MIN" ke "MAX".
  • Selanjutnya, pasang preparat pada meja objek.
  • Putar sekrup kasar untuk melakukan pembesaran lemah, yaitu 4×10 pada objek mikroskop.
  • Geser revolver jika ingin memperbesar atau memperjelas lensa okuler.
  • Apabila ukuran lensa okuler diperbesar, hasilnya objek akan terlihat kabur. Untuk mengatasinya perbesar dengan menggeser sekrup halus mikroskop.
  • Jangan menggunakan sekrup kasar ketika meneliti suatu objek. Jika tidak hati-hati, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada preparat.

Tips Menyimpan Mikroskop Binokuler agar Tidak Mudah Rusak

  • Setelah menggunakan mikroskop binokuler, simpan dengan baik agar tetap dalam kondisi bagus.
  • Jangan lupa kembalikan posisi lensa ke perbesaran 4×10 setelah penelitian yang Kamu lakukan sudah selesai.
  • Geser makrometer pada mikroskop untuk menurunkan meja preparat.
  • Selanjutnya, lepas preparat pada meja objek.
  • Geser tuas dari "MAX" ke "MIN", kemudian tekan tombol "OFF" untuk menonaktifkan matikan lampu mikroskop.
  • Setelah lampu mikroskop mati, turunkan kondensor.
  • Bersihkan lensa okuler dan meja preparat menggunakan kertas khusus.
  • Lepaskan kabel mikroskop dari sumber listrik.
  • Lipat kabel dengan rapi, kemudian letakkan di tempat penyimpanan.
  • Simpan mikroskop binokuler di tempat yang aman.
  • Badan dan lengan mikroskop boleh dibersihkan menggunakan kain lembut. Bila perlu tambahkan sedikit diterjen untuk menghilanhkan kotoran-kotoran yang menempel.


Apabila Kamu memiliki keinginan membeli mikroskop binokuler, pastikan membaca informasi lengkap mengenai alat tersebut. Pilih tempat jual terpercaya dan memiliki reputasi bagus.

LihatTutupKomentar