-->

Jenis, Fungsi dan Cara Pakai Penjepit Tabung Reaksi

Buat kamu yang sering beraktivitas di dalam laboratorium, salah satu alat yang pasti sudah sangat familiar buat kamu adalah penjepit tabung reaksi.

Soalnya, alat yang satu ini sering dibutuhkan saat kamu menggunakan tabung reaksi, yang merupakan salah satu alat penting dan vital di dalam setiap laboratorium.

Mengenal Alat Penjepit Tabung Reaksi

Lalu, apa yang dimaksud dengan alat penjepit tabung, ya? Pada dasarnya, alat ini merupakan penjepit yang fungsi utamanya adalah untuk memindahkan tabung reaksi. Soalnya, tak jarak percobaan ilmiah di dalam laboratorium menggunakan zat kimia dengan risiko bahaya besar ataupun punya temperatur tinggi.

Dan ketika zat tersebut digunakan di dalam tabung reaksi, kamu butuh penjepitnya agar bisa memindahkan tabung tersebut dengan aman tanpa takut risiko bahaya dari zat kimia yang digunakan. Dan mengingat pentingnya fungsi alat yang satu ini, tentu saja bisa dibilang bahwa penjepit tabung merupakan salah satu alat yang sering digunakan di dalam laboratorium.

Penjepitnya sendiri punya bentuk menyerupai tang dengan pegangan yang panjang. Nah, pegangan yang panjang tersebut juga dirancang agar ada jarak yang cukup jauh antara tangan dengan tabung reaksi agar semakin aman digunakan. Dan meskipun namanya sendiri adalah penjepit tabung, alat ini juga bisa digunakan untuk alat atau glassware lain yang terdapat di lab dengan ukuran sama. Misanya beaker glass, erlenmeyer, labu ukur, dan lainnya.



Sejarah

Penjepit tabung uji juga dikenal sebagai penjepit tabung eppendorf, merupakan alat yang digunakan untuk mengambil dan memegang tabung reaksi atau tabung uji dalam laboratorium. Alat ini memiliki sejarah yang cukup panjang dan telah mengalami berbagai perubahan seiring berjalannya waktu.

Penjepit tabung pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-19. Pada masa itu, alat ini terbuat dari kayu atau logam dan digunakan untuk memegang tabung-tabung yang lebih besar dalam kimia dan fisika. Pada akhir abad ke-19, penjepit tabung modern pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli mikrobiologi Jerman bernama Julius Eppendorf. Alat ini dikenal sebagai “penjepit tabung Eppendorf” dan awalnya digunakan untuk memegang tabung-tabung mikrobiologi yang lebih kecil.

Pada tahun 1947, perusahaan Amerika Corning Glass Works mengembangkan penjepit tabung yang lebih modern dan mudah digunakan yang terbuat dari stainless steel dan dilengkapi dengan pegangan dan mekanisme pegas untuk memudahkan penggunaan. Penjepit tabung jenis ini kemudian menjadi sangat populer di laboratorium dan digunakan hingga saat ini.

Fungsi Penjepit Tabung Reaksi

Sampai di sini, kamu tentu sudah bisa simpulkan sendiri apa fungsi dari penjepit tabung reaksi ini. Secara garis besar, alat tersebut memiliki fungsi sebagai media untuk menyentuh atau memegang tabung reaksi secara aman. Tabung reaksi sendiri umumnya berbentuk silinder dan 100 persen terbuat dari kaca. Dan ketika kamu sedang melakukan pengujian atau formulasi tertentu, biasanya tabung reaksi jadi sulit untuk disentuh secara langsung menggunakan tangan.

Nah, dengan adanya alat penjepit tabung, kamu pun jadi bisa memindahkan tabung reaksi dengan mudah. Termasuk ketika kamu sedang bereksperimen atau melakukan pengujian menggunakan zat kimia aktif yang berisiko tinggi dan bisa mengakibatkan kerusakan pada kulit saat kamu pindahkan secara langsung dengan tangan. Atau ketika eksperimen yang kamu lakukan mengharuskanmu untuk memanaskan zat kimia di dalam tabung reaksi dalam suhu tinggi.

Cara Pakai Penjepit Tabung Reaksi

Cara menggunakan penjepit tabung reaksi sangatlah simpel dan mudah. Kamu bisa bayangkan penggunaannya sama seperti ketika kamu menggunakan penjepit gorengan.

Artinya, kamu hanya perlu merenggangkan atau melonggarkan penyapitnya ketika kamu mau mengambil dan menjepit tabung reaksi. Kemudian tutup penyapitnya saat kamu sudah menjepit tabung reaksi dan mau mengangkatnya.

Hal lain yang juga penting untuk kamu perhatikan ketika menggunakan penjepit tabung adalah mengenakan alat pengamanan diri atau APD lengkap. Soalnya, alat ini digunakan ketika kamu sedang berada di dalam lingkungan kerja dengan risiko bahaya. Dan dengan mengenakan APD lengkap, kamu pun bisa tingkatkan keamanan dan keselamatan diri di dalam laboratorium.

Sedangkan APD yang dianjurkan untuk dikenakan di dalam lab meliputi jas laboratorium, sepatu yang tertutup, masker, penutup kepala, dan sarung tangan lateks. Dengan mengenakan APD, tingkat proteksi dari potensi bahaya zat kimia hingga mikrobiologi di dalam lab pun semakin meningkat.

Mengenal Jenis-Jenis Penjepit

Sebenarnya, tidak ada kategorisasi spesifik yang digunakan untuk menjelaskan apa saja jenis penjepit tabung reaksi. Soalnya, semua penjepit tabung memiliki fungsi dan kegunaan yang sama.

Meski demikian, kamu bisa bedakan jenis penjepit tabung berdasarkan jenis material atau bahan yang digunakan untuk pembuatannya, yaitu kayu dan logam.

Penjepit tabung reaksi kayu.

Biasanya, jenis yang satu inilah yang paling banyak ditemui. Apalagi di dalam laboratorium dasar di jenjang sekolah ataupun universitas. Penjepit tabung kayu sendiri punya fungsi yang sifatnya general dan bisa kamu pakai di berbagai situasi.

Salah satu kelebihan penjepit tabung kayu adalah sifatnya yang tidak mudah menghantarkan panas. Soalnya, kayu sendiri memang merupakan material bersifat isolator, alias tidak bisa menghantarkan panas. Maka dari itu, penggunaannya juga lebih aman, terutama karena mayoritas zat kimia yang biasa direaksikan punya reaksi eksoterm (mengeluarkan panas).

Hanya saja, jenis penjepit tabung reaksi yang satu ini juga memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan utamanya adalah sifat kayu yang cenderung lebih mudah rusak sehingga umur pakainya biasanya lebih pendek. Di samping itu, kayu juga mudah rusak ketika terus-menerus terpapar beberapa jenis zat kimia tertentu. Maka dari itu, laboratorium yang menyediakan penjepit tabung kayu biasanya juga menyediakan penjepit cadangan dalam jumlah yang cukup banyak.

Penjepit tabung reaksi logam.

Jenis penjepit tabung lainnya adalah jenis yang terbuat dari logam. Apabila dibandingkan dengan kayu, jenis yang satu ini bisa membantumu memindahkan tabung reaksi dengan lebih mudah. Terlebih lagi jika kamu sedang melakukan pengujian menggunakan zat kimia yang cukup berbahaya.

Hanya saja, penjepit tabung logam punya fungsi yang lebih spesifik. Tak hanya itu saja, harganya pun lebih mahal dibandingkan jenis yang kayu. Maka dari itu, tak mengherankan apabila jenis penjepit tabung logam ini lebih mudah ditemukan di laboratorium pengujian profesional.

Meskipun harganya lebih mahal, nyatanya penjepit tabung reaksi logam jauh lebih awet dan tahan lama. Biasanya, logam yang digunakan adalah stainless steel yang memang terkenal tidak mudah rusak, bahkan setelah terpapar zat kimia sekalipun. Walaupun begitu, logam pada dasarnya adalah konduktor sehingga kamu perlu berhati-hati terutama ketika melakukan formulasi reaksi eksotermis.

LihatTutupKomentar